Inilah Harta Karun Yang Paling Berharga Bagi Kota Siantar
BEACAKSIANTAR.COM - Mungkin Anda bertanya seperti apa Harta Karun yang ada di Kota Siantar tersebut bukan. Penasaran? Simak informasinya dibawah ini lebih lengkapnya.
Ketua Dewan Perwalikilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengatakan bahwa Kebun Binatang (KB) atau Taman Hewan Pematangsiantar adalah kebun binatang terbaik di Sumatera dan merupakan harta karun yang sangat berharga bagi Kota Siantar.
“Ini kota kecil, tapi pengelolaan taman hewan ini jauh lebih baik,” ujar Irman Gusman seperti dilansir oleh MetroSiantar, saat melakukan kunjungan ke Taman Hewan Siantar bersama rombongan didampingi Walikota Siantar Hulman Sitorus dan pengelola Taman Hewan Siantar Rahmat Shah, Minggu (7/12).
Katanya, di Sumatera, hanya ada tiga kebun, yaknin di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Kota Medan dan Kota Siantar.
“Seperti di Bukit Tinggi. Padahal itu kampung halaman saya. Di sana juga tidak terawat karena pengelolanya tidak profesional. Kalau di Medan, saya belum lihat. Tapi, di Siantar sangat luar biasa, bahkan pengunjungnya ada datang dari luar kota, seperti Aceh dan Medan. Ini luar biasa,” katanya.
Menurutnya, keberadaan taman hewan ini merupakan harta karun di Kota Siantar. “Saya rasa Pak Walikota tidak menyadari ada harta karun di wilayahnya,” ujar Irman Gusman.
“Pak Rahmat ini memang orang yang luar biasa. Di kampung saya itu, pengelolaan kebun bintang masih ditampung APBD karena defisit. Kalau di sini Pak Rahmat sendiri yang defisit. Tapi, ini mungkin karena kampung halamannya, jadi tidak tidak begitu mempedulikan defisit itu,” ujarnya.
Irman Gusman mengaku sangat betah berada di Taman Hewan Siantar. Sebab, selain dia merasa nyaman, tempat tersebut begitu asri dan bisa jadi sarana olahraga, yakni dengan mengelilingi lokasi tersebut.
Walikota Siantar Hulman Sitorus juga mengaku sangat senang saat berkunjung ke Taman Hewan Siantar. Ia menganggap, mengelola taman hewan tidaklah mudah, sebab pengelola taman hewan harus benar-benar seorang penyayang dan pencinta binatang. “Ini payah loh. Kalau tidak ada hati di situ, tidak akan dapat,” katanya.
Hulman juga berniat menjalin kerjasama dengan Taman Hewan Siantar sebagai wadah mengembangkan studi siswa.
“Kita akan bentuk kerja sama dengan sekolah-sekolah dalam hal pendidikan mengenal satwa ini,” kata Hulman.
Kebun Binatang Bukanlah Peternakan
Masih tekait kunjungan Ketua DPD RI, pengelola Taman Hewan Siantar Rahmat Shah menegaskan bahwa kebun binatang bukanlah peternakan. “Kalau peternakan, satu kandang ada 20 atau 30 ekor,” katanya.
Menurutnya, memelihara hewan di kebun binatang atau taman hewan harus menggunakan etika, mulai pembebebasan satwa, menjaga genetik, konservasi dan menjadikan tempat hiburan layaknya menjadi tempat pendidikan.
“Hal tersebut dilakukan bukan dengan arogansi. Di Surabaya, waktu walikota dulu Pak Bambang tidak ada masalah. Negara lain sudah mengkui keberadaan kita (dalam pengelolaan binatang),” ujarnya sembari menambahkan bahwa ia telah memberikan pendapatan daerah Rp7 miliar dalam 3 tahun.
Dikatakan, terkait pemindahan hewan dari KBS ke Taman Hewan Siantar, 5 atau 6 profesor juga turut menyetujuinya. “Tapi kalau mau diambil, tengah malam mau ambil pun silahkan. Tapi negara yang ambil, bukan orang,” katanya.
Dia juga mengaku, dalam pemindahan tersebut bukan semata-mata mencari keuntungan, melainkan hanya untuk tujuan konservasi. “Tidak ada. Kita yang menanggung biaya angkut, kita juga dikawal. Tapi itu kita dimaki-maki, bahkan ada surat bisa saya tunjukkan, sehingga rencana orang Amerika berkunjung kemari jadi batal,” ujarnya.
Dia menganggap, hal tersebut membuat citra menjadi tidak baik. “Karena kesalahpahaman, ketidakmengetian. Biar kita tau, bintanang ini bukan urusan Indonesia lagi, tapi internasional,” tandasnya.
Sumber: MetroSiantar.com
Metrosiantar.com
Ketua Dewan Perwalikilan Daerah RI Irman Gusman didampingi Rahmat Shah dan rombongan berkunjung ke Taman Hewan Pematangsiantar, Minggu (7/12)
|
Ketua Dewan Perwalikilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mengatakan bahwa Kebun Binatang (KB) atau Taman Hewan Pematangsiantar adalah kebun binatang terbaik di Sumatera dan merupakan harta karun yang sangat berharga bagi Kota Siantar.
“Ini kota kecil, tapi pengelolaan taman hewan ini jauh lebih baik,” ujar Irman Gusman seperti dilansir oleh MetroSiantar, saat melakukan kunjungan ke Taman Hewan Siantar bersama rombongan didampingi Walikota Siantar Hulman Sitorus dan pengelola Taman Hewan Siantar Rahmat Shah, Minggu (7/12).
Katanya, di Sumatera, hanya ada tiga kebun, yaknin di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Kota Medan dan Kota Siantar.
“Seperti di Bukit Tinggi. Padahal itu kampung halaman saya. Di sana juga tidak terawat karena pengelolanya tidak profesional. Kalau di Medan, saya belum lihat. Tapi, di Siantar sangat luar biasa, bahkan pengunjungnya ada datang dari luar kota, seperti Aceh dan Medan. Ini luar biasa,” katanya.
Menurutnya, keberadaan taman hewan ini merupakan harta karun di Kota Siantar. “Saya rasa Pak Walikota tidak menyadari ada harta karun di wilayahnya,” ujar Irman Gusman.
“Pak Rahmat ini memang orang yang luar biasa. Di kampung saya itu, pengelolaan kebun bintang masih ditampung APBD karena defisit. Kalau di sini Pak Rahmat sendiri yang defisit. Tapi, ini mungkin karena kampung halamannya, jadi tidak tidak begitu mempedulikan defisit itu,” ujarnya.
Irman Gusman mengaku sangat betah berada di Taman Hewan Siantar. Sebab, selain dia merasa nyaman, tempat tersebut begitu asri dan bisa jadi sarana olahraga, yakni dengan mengelilingi lokasi tersebut.
Walikota Siantar Hulman Sitorus juga mengaku sangat senang saat berkunjung ke Taman Hewan Siantar. Ia menganggap, mengelola taman hewan tidaklah mudah, sebab pengelola taman hewan harus benar-benar seorang penyayang dan pencinta binatang. “Ini payah loh. Kalau tidak ada hati di situ, tidak akan dapat,” katanya.
Hulman juga berniat menjalin kerjasama dengan Taman Hewan Siantar sebagai wadah mengembangkan studi siswa.
“Kita akan bentuk kerja sama dengan sekolah-sekolah dalam hal pendidikan mengenal satwa ini,” kata Hulman.
Kebun Binatang Bukanlah Peternakan
Masih tekait kunjungan Ketua DPD RI, pengelola Taman Hewan Siantar Rahmat Shah menegaskan bahwa kebun binatang bukanlah peternakan. “Kalau peternakan, satu kandang ada 20 atau 30 ekor,” katanya.
Menurutnya, memelihara hewan di kebun binatang atau taman hewan harus menggunakan etika, mulai pembebebasan satwa, menjaga genetik, konservasi dan menjadikan tempat hiburan layaknya menjadi tempat pendidikan.
“Hal tersebut dilakukan bukan dengan arogansi. Di Surabaya, waktu walikota dulu Pak Bambang tidak ada masalah. Negara lain sudah mengkui keberadaan kita (dalam pengelolaan binatang),” ujarnya sembari menambahkan bahwa ia telah memberikan pendapatan daerah Rp7 miliar dalam 3 tahun.
Dikatakan, terkait pemindahan hewan dari KBS ke Taman Hewan Siantar, 5 atau 6 profesor juga turut menyetujuinya. “Tapi kalau mau diambil, tengah malam mau ambil pun silahkan. Tapi negara yang ambil, bukan orang,” katanya.
Dia juga mengaku, dalam pemindahan tersebut bukan semata-mata mencari keuntungan, melainkan hanya untuk tujuan konservasi. “Tidak ada. Kita yang menanggung biaya angkut, kita juga dikawal. Tapi itu kita dimaki-maki, bahkan ada surat bisa saya tunjukkan, sehingga rencana orang Amerika berkunjung kemari jadi batal,” ujarnya.
Dia menganggap, hal tersebut membuat citra menjadi tidak baik. “Karena kesalahpahaman, ketidakmengetian. Biar kita tau, bintanang ini bukan urusan Indonesia lagi, tapi internasional,” tandasnya.
Sumber: MetroSiantar.com
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.