Wow! Tenun Indonesia Dihargai Tinggi di Pasar Internasional
BECAK SIANTAR - Wow! Tenun Indonesia Dihargai Tinggi di Pasar Internasional. Suatu kebanggaan tersendiri ketika produk dalam negeri mampu bersaing di kancah internasional. Baru-baru ini kompas.com memberitakan bahwa "Tenun Indonesia Dihargai Tinggi di Pasar Internasional" Simak selanjutnya seperti apa Tenun Indonesia yang mampu di hargai tinggi di pasar internasional di bawah ini.
Tenun Indonesia mempunyai peluang besar raih sukses di pasar Internasional. Selain bernilai tinggi, juga dihargai di dunia. Hal itu diungkapkan Okke Hatta Rajasa pada konferensi pers Cita Tenun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Jumat (19/10/2012).
Salah satu penghargaan itu diraih saat program Cita Tenun Indonesia (CTI) yang dibentuknya meraih anugerah bergengsi yang diselenggarakan oleh Fashion 4 Development (F4D), mitra dari United Nations Millennium Development Goals (UN MDGs). Penghargaan ini diselenggarakan dalam acara First Ladies Annual Luncheon di The Pierre Hotel, New York City, 25 September yang lalu.
Penghargaan ini membuka bagi tenun untuk menembus pasar Amerika. “Langkah awal yang paling sulit adalah membuat buyers Internasional melihat produk lokal,” ujar Sebastian Gunawan, desainer yang akrab dipanggil Seba ini.
Saat menerima penghargaan, Cita Tenun juga menggelar karya Sebastian Gunawan yang menampilkan tenun Garut, serta Priyo Oktaviano untuk tenun Bali.Tak kurang 10 buyers terkemuka di Amerika Serikat antara lain Bergdorf & Goodman, Barneys, dan Jeffrey hadir dalam buyers meeting usai acara penghargaan. Menuru Seba, pertemuan ini merupakan awal dari terbukanya peluang bagi tenun Indonesia di pasar internasional.
Para buyers sangat mengapresiasi tenun Indonesia yang proses pembuatannya didemokan oleh tangan terampil perajin tenun yang turut serta ke acara tersebut, dari mulai selembar kain tenun menjadi suatu busana. Koleksi Sebastian Gunawan dan Priyo Oktaviano yang ditampilkan pada buyers meeting tersebut dianggap menampilkan kualitas yang memenuhi standar internasional, dimana kain tenun tradisional Indonesia berhasil diolah menjadi pakaian dengan sentuhan modern yang mengikuti selera pasar.
“Mereka memberi masukkan yang sangat obyektif tentang selera pasar Amerika mulai dari warna, standar Internasional hingga proses finishing yang memenuhi standar pasar Amerika yang tinggi,” Lanjut Sebastian Gunawan.
“Tingkat craftsmanship dan kerapihan kedua desainer ini sangat tinggi, terlihat dalam materi bahan yang relatif sulit, namun dapat tetap menghadirkan koleksi bernuansa premium. Koleksi Priyo memiliki keunikan dalam penempatan warna dengan pola yang sangat mudah dipadupadankan dengan satu sama lain. Koleksi Sebastian memiliki pola penempatan warna pastel dan pop colors yang sangat indah” ucap Jennifer Goodman, buyer dari Bergdorf Goodman, department store terkemuka di New York.
“Sambutannya bagus. Bahkan mereka menawar harga di atas harga yang kita berikan karena menghargai keindahan, proses pengerjaan tenun Indonesia,” cerita Okke Hatta Rajasa.
Okke pun menghimbau industri kreatif agar terus berkarya bahwa kita punya harapan besar. Pasar di luar terbuka buat Indonesia tinggal kita yang terus meningkatkan kualitas serta standar yang bisa bersaing dengan mereka.
Sumber : Kompas.com
Foto : Kompas |
Salah satu penghargaan itu diraih saat program Cita Tenun Indonesia (CTI) yang dibentuknya meraih anugerah bergengsi yang diselenggarakan oleh Fashion 4 Development (F4D), mitra dari United Nations Millennium Development Goals (UN MDGs). Penghargaan ini diselenggarakan dalam acara First Ladies Annual Luncheon di The Pierre Hotel, New York City, 25 September yang lalu.
Penghargaan ini membuka bagi tenun untuk menembus pasar Amerika. “Langkah awal yang paling sulit adalah membuat buyers Internasional melihat produk lokal,” ujar Sebastian Gunawan, desainer yang akrab dipanggil Seba ini.
Saat menerima penghargaan, Cita Tenun juga menggelar karya Sebastian Gunawan yang menampilkan tenun Garut, serta Priyo Oktaviano untuk tenun Bali.Tak kurang 10 buyers terkemuka di Amerika Serikat antara lain Bergdorf & Goodman, Barneys, dan Jeffrey hadir dalam buyers meeting usai acara penghargaan. Menuru Seba, pertemuan ini merupakan awal dari terbukanya peluang bagi tenun Indonesia di pasar internasional.
Para buyers sangat mengapresiasi tenun Indonesia yang proses pembuatannya didemokan oleh tangan terampil perajin tenun yang turut serta ke acara tersebut, dari mulai selembar kain tenun menjadi suatu busana. Koleksi Sebastian Gunawan dan Priyo Oktaviano yang ditampilkan pada buyers meeting tersebut dianggap menampilkan kualitas yang memenuhi standar internasional, dimana kain tenun tradisional Indonesia berhasil diolah menjadi pakaian dengan sentuhan modern yang mengikuti selera pasar.
“Mereka memberi masukkan yang sangat obyektif tentang selera pasar Amerika mulai dari warna, standar Internasional hingga proses finishing yang memenuhi standar pasar Amerika yang tinggi,” Lanjut Sebastian Gunawan.
“Tingkat craftsmanship dan kerapihan kedua desainer ini sangat tinggi, terlihat dalam materi bahan yang relatif sulit, namun dapat tetap menghadirkan koleksi bernuansa premium. Koleksi Priyo memiliki keunikan dalam penempatan warna dengan pola yang sangat mudah dipadupadankan dengan satu sama lain. Koleksi Sebastian memiliki pola penempatan warna pastel dan pop colors yang sangat indah” ucap Jennifer Goodman, buyer dari Bergdorf Goodman, department store terkemuka di New York.
“Sambutannya bagus. Bahkan mereka menawar harga di atas harga yang kita berikan karena menghargai keindahan, proses pengerjaan tenun Indonesia,” cerita Okke Hatta Rajasa.
Okke pun menghimbau industri kreatif agar terus berkarya bahwa kita punya harapan besar. Pasar di luar terbuka buat Indonesia tinggal kita yang terus meningkatkan kualitas serta standar yang bisa bersaing dengan mereka.
Sumber : Kompas.com
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.