Fantastis! Paduan Suara UNDIP Juara Lomba di Cina
BECAK SIANTAR - Fantastis! Paduan Suara UNDIP Juara Lomba di Cina. Berita yang menggembirakan dari mancanegara. Dimana nama Indonesia kembali harum di mata dunia Internasional, khususnya di bidang pendidikan. Paduan Suara Universitas Diponegoro (UNDIP) lah yang membawa harum Indonesia dalam ajang lomba bertitel "1st Xinghai Prize International Choir Championship 2012" di Guangzhou, China. Bukan hanya sebagai peserta saja, namun berhasil membawah dua sekaligus medali emas dan satu platinum untuk 3 kategori yang di lombakan.
"Paduan Suara (PS) Undip berhasil menggondol dua medali emas, dan satu platinum untuk tiga kategori yang dilombakan," kata Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi saat menyambut kedatangan PS Undip di Semarang, Kamis (15/11/2012) malam, seperti di lansir oleh Kompas.
Menurut dia, keberhasilan Tim PS Undip mencetak prestasi gemilang di ajang internasional itu memberikan kebanggaan tersendiri, sebab kompetisi tersebut diikuti berbagai perwakilan dari negara-negara lain.
Ia mengatakan para delegasi Undip yang berlomba di China itu tidak sekadar berkompetisi di bidang paduan suara, tetapi bisa belajar dan saling berinteraksi dengan kontestan negara lain dengan kultur yang berbeda.
"Para mahasiswa bisa belajar memahami budaya masing-masing negara, etos kerja yang dimiliki. Dengan ini, mereka bisa mengambil nilai-nilai positif dari kontestan lain dengan berbagai kultur dan budaya," katanya.
Selain itu, kata dia, para delegasi Undip dalam ajang kompetisi paduan suara internasional itu sekaligus menjadi duta budaya yang mengenalkan berbagai kebudayaan tradisional Indonesia pada masyarakat dunia.
"Mereka (Tim PS Undip, red,) kan menampilkan lagu-lagu rakyat yang menjadi bagian budaya tradisional Indonesia dalam ajang itu. Secara tidak langsung mereka mengenalkan kearifan lokal Indonesia ke dunia," katanya.
Sudharto mengatakan prestasi yang telah diraih mahasiswa Undip itu harus terus dikembangkan, termasuk dalam berbagai bidang lain sehingga bisa mengharumkan nama kampus dan Indonesia di mata internasional.
Sementara itu, Nanik Trihastuti, pendamping Tim PS Undip yang berlomba ke China mengatakan tingkat persaingan dalam kompetisi besar yang digelar mulai 8-14 November 2012 itu memang cukup berat dan melelahkan.
"Sebagian besar peserta berasal dari sekolah konservatori musik di berbagai negara, seperti Rusia, Belarusia, Swedia, Norwegia, dan Filipina. Mereka ini sebenarnya termasuk para pesaing berat," katanya.
Meski demikian, kata dia, ternyata PS Undip berhasil menggondol medali untuk tiga kategori, yakni "mix" yang meraih emas, "pop" sanggup meraih emas, sementara kategori "folklore" (lagu daerah) meraih platinum.
"Pada kategori ’folklore’, kami menampilkan empat lagu daerah, antara lain Kicir-Kicir dari Jakarta, Gundul-Gundul Pacul dari Jawa, dan E Mambo Simbo dari Papua. Lagu-lagu ini mendapat sambutan hangat," kata Nanik.
Sumber : Kompas
Google
Ilustrasi
|
Menurut dia, keberhasilan Tim PS Undip mencetak prestasi gemilang di ajang internasional itu memberikan kebanggaan tersendiri, sebab kompetisi tersebut diikuti berbagai perwakilan dari negara-negara lain.
Ia mengatakan para delegasi Undip yang berlomba di China itu tidak sekadar berkompetisi di bidang paduan suara, tetapi bisa belajar dan saling berinteraksi dengan kontestan negara lain dengan kultur yang berbeda.
"Para mahasiswa bisa belajar memahami budaya masing-masing negara, etos kerja yang dimiliki. Dengan ini, mereka bisa mengambil nilai-nilai positif dari kontestan lain dengan berbagai kultur dan budaya," katanya.
Selain itu, kata dia, para delegasi Undip dalam ajang kompetisi paduan suara internasional itu sekaligus menjadi duta budaya yang mengenalkan berbagai kebudayaan tradisional Indonesia pada masyarakat dunia.
"Mereka (Tim PS Undip, red,) kan menampilkan lagu-lagu rakyat yang menjadi bagian budaya tradisional Indonesia dalam ajang itu. Secara tidak langsung mereka mengenalkan kearifan lokal Indonesia ke dunia," katanya.
Sudharto mengatakan prestasi yang telah diraih mahasiswa Undip itu harus terus dikembangkan, termasuk dalam berbagai bidang lain sehingga bisa mengharumkan nama kampus dan Indonesia di mata internasional.
Sementara itu, Nanik Trihastuti, pendamping Tim PS Undip yang berlomba ke China mengatakan tingkat persaingan dalam kompetisi besar yang digelar mulai 8-14 November 2012 itu memang cukup berat dan melelahkan.
"Sebagian besar peserta berasal dari sekolah konservatori musik di berbagai negara, seperti Rusia, Belarusia, Swedia, Norwegia, dan Filipina. Mereka ini sebenarnya termasuk para pesaing berat," katanya.
Meski demikian, kata dia, ternyata PS Undip berhasil menggondol medali untuk tiga kategori, yakni "mix" yang meraih emas, "pop" sanggup meraih emas, sementara kategori "folklore" (lagu daerah) meraih platinum.
"Pada kategori ’folklore’, kami menampilkan empat lagu daerah, antara lain Kicir-Kicir dari Jakarta, Gundul-Gundul Pacul dari Jawa, dan E Mambo Simbo dari Papua. Lagu-lagu ini mendapat sambutan hangat," kata Nanik.
Sumber : Kompas
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.