Mimpi Buruk Siantar Bila Dibangun Pabrik-Pabrik Dengan Alasan Menyerap Tenaga kerja
BECAKSIANTAR.COM - Siantar mau dibangun pabrik-pabrik, dengan argumentasi menyerap tenaga kerja?. Bagi saya pribadi, hal itu adalah mimpi buruk, sangat buruk!!! Sulit dibayangkan jika kota kecil seperti Siantar akan dikelilingi pabrik.
Ai holan timus ma annon isina kota Siantar na hita haholongi i. Akka sipanganon na tabo pe, gabe bau timus nama sude. (Hanya asaplah nanti isi kota Siantar yang kita sayangi. Makanan pun jadi bau asap semuanya)
Kualitas air di Siantar yang katanya nomor tiga terbaik di Indonesia sudah pasti tercemar limbah. Belum lagi dampak-dampak sosial ke masyarakat dan agraria lainnya yang kerap terjadi di sebuah kawasan industri. Anda harus tahu bahwa Roh Siantar itu bukan kota industri! Tak perlu muluk-muluk, Siantar itu sudah sangat baik jika bisa diwujudkan menjadi Kota Pelajar dan Pariwisata.
Sekali lagi tak perlu muluk-muluk sampai ke langit ke tujuh dengan membangun perguruan tinggi apalagi Universitas Negeri berkualitas. Emangnya gampang mendirikan dan mengembangkan perguruan tinggi seperti UI, UGM, dan ITB? Butuh waktu dan konsistensi berapa lama?
Cukup benahi pendidikan dasar dan menengah sehingga Siantar bisa menjadi tujuan pendidikan bagi kabupaten/kota sekitarnya. Cukup benahi tata wilayah dan kebersihan kota, perbaikan jalan dan selokan yang rusak, ditambah dengan gerakan penghijauan sehingga Siantar menjadi nyaman dan adem bagi wisatawan maupun penduduknya. Reformasi birokrasi tentu dibutuhkan untuk peningkatan layanan publik.
Jangan mengharapkan pertumbuhan fisik jor-joran di Siantar karena kota kecil yang manis dan imut itu seketika akan berubah menjadi kota yang ruddut, sumpek, kotor dan bau.
Lebih dari sekedar pembangunan fisik yang terukur dan seimbang, saya lebih mengharapkan revolusi mental/karakter yang komprehensif dan berkesinambungan di Siantar. Dengan itu, Siantar akan semakin baik dengan sendirinya, kembali mendapatkan jati dirinya. People power akan terjadi setiap waktu, bukan hanya menjelang Pilkada.
Maaf jika postingan ini dinilai berlebihan. Ini hanya pendapat pribadi, tidak mewakili penduduk Siantar maupun pangaranto. Mauliate. GBU all. Horas.
Oleh: Reinhard Nainggolan (Anggota Group Faceboker Anak Siantar)
Ist.
Reinhard Nainggolan
|
Kualitas air di Siantar yang katanya nomor tiga terbaik di Indonesia sudah pasti tercemar limbah. Belum lagi dampak-dampak sosial ke masyarakat dan agraria lainnya yang kerap terjadi di sebuah kawasan industri. Anda harus tahu bahwa Roh Siantar itu bukan kota industri! Tak perlu muluk-muluk, Siantar itu sudah sangat baik jika bisa diwujudkan menjadi Kota Pelajar dan Pariwisata.
Sekali lagi tak perlu muluk-muluk sampai ke langit ke tujuh dengan membangun perguruan tinggi apalagi Universitas Negeri berkualitas. Emangnya gampang mendirikan dan mengembangkan perguruan tinggi seperti UI, UGM, dan ITB? Butuh waktu dan konsistensi berapa lama?
Cukup benahi pendidikan dasar dan menengah sehingga Siantar bisa menjadi tujuan pendidikan bagi kabupaten/kota sekitarnya. Cukup benahi tata wilayah dan kebersihan kota, perbaikan jalan dan selokan yang rusak, ditambah dengan gerakan penghijauan sehingga Siantar menjadi nyaman dan adem bagi wisatawan maupun penduduknya. Reformasi birokrasi tentu dibutuhkan untuk peningkatan layanan publik.
Jangan mengharapkan pertumbuhan fisik jor-joran di Siantar karena kota kecil yang manis dan imut itu seketika akan berubah menjadi kota yang ruddut, sumpek, kotor dan bau.
Lebih dari sekedar pembangunan fisik yang terukur dan seimbang, saya lebih mengharapkan revolusi mental/karakter yang komprehensif dan berkesinambungan di Siantar. Dengan itu, Siantar akan semakin baik dengan sendirinya, kembali mendapatkan jati dirinya. People power akan terjadi setiap waktu, bukan hanya menjelang Pilkada.
Maaf jika postingan ini dinilai berlebihan. Ini hanya pendapat pribadi, tidak mewakili penduduk Siantar maupun pangaranto. Mauliate. GBU all. Horas.
Oleh: Reinhard Nainggolan (Anggota Group Faceboker Anak Siantar)
loading...
Bagi pengusaha kafe maupun resto yang ingin menggunakan Kemasan atau dus makanan yang ramah lingkungan maka tidak ada salahnya menggunakan Greenpack. Yakni packaging makanan yang terbuat dari kertas food grade sehingga aman digunakan tanpa alas.
ReplyDeleteBetul itu, limbah pabrik mau dikemanain?
ReplyDelete