Ironis Bensin Masih Langka di Siantar
BECAK SIANTAR | Ironis Bensin Masih Langka di Siantar - Berita dari Kota Tercinta Pematang Siantar sangat mengharukan. Karena sangat Ironis Bensin Masih Langka di Siantar. Bagaimana kalao hal ini berkelanjutan terus, bagaimana pula nasib angkutan umum bila Bensin langka. Yuk kita siman berita dari Siantar ini tentang Ironis Bensin Masih Langka di Siantar seperti yang dilansir oleh Metro Siantar.
Mengingat beberapa SPBU di Siantar banyak yang kehabisan stok, kelangkaan bensin masih terjadi, mulai Senin (7/5) kemarin hingga, Selasa (8/5) kemarin. Namun masih ada beberapa SPBU yang diramaikan pengendara. Seperti di SPBU di Jalan Melanthon Siregar, antrean kendaran cukup panjang hingga mengganggu aktivitas pengandara yang melintas.
Asisten Manager PT Pertamina Region I, Fitri Erika, Selasa (8/5) mengatakan, sampai saat ini pasokan BBM yang disalurkan di setiap SPBU di Siantar dan Simalungun masih tetap normal.
“Di wilayah Siantar, ada 11 SPBU dan satu di antaranya tutup. Satu SPBU yang tutup tersebut karena masalah internal dengan pihak Pertamina. Per hari, rata-rata premium yang disalurkan di SPBU, yakni 15 kiloliter (kl) dan solar 10 kl,” sebutnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, memang belakangan ini antrean pengendara di SPBU semakin ramai. Sehingga penyaluran BBM justru sudah over (melebih) kuota sekitar 15 persen sejak Januari hingga April. Akan tetapi, pihaknya tidak melakukan pembatasan dan tetap menyalurkannya BBM per harinya sesuai kuota yang ada.
“Peningkatan konsumsi BBM saat ini lebih karena adanya pertambahan jumlah kendaraan baru. Selain itu, kendaraan lintas yang singgah di Siantar juga sering mengisi BBM di beberapa SPBU. Itulah yang membuat kuota yang sudah ditargetkan lebih mencapai sekitar 15 persen,” jelasnya.
Katanya, masyarakat di sini tidak perlu panik hingga membeli secara berlebihan, sebab stoknya tetap ada dan tidak ada pengurangan. Dilihat dari situasi di lapangan, banyak pengendara yang membeli secara berlebihan hingga menyulitkan konsumen lain. Itu juga yang membuat antrean menjadi panjang dan menyulitkan bagi pengendara lain.
Sambung Erika, untuk menindaklanjuti hal-hal yang tidak diinginkan, pengawasan penyaluran BBM ke SPBU sudah ditugaskan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas). Selain itu Satuan Tugas (Satgas) juga sudah dibentuk untuk membantu kelancarannya. Sehingga pengisian BBM tetap aman dan lancar tanpa ada kecurangan.
Sementara itu pengendara yang antre, Robert Sihombing mengaku rela mengantre karena BBM itu sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. “Kalau minyak sudah habis, ya harus di-isilah. Memang itu sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok. Walau kerjaan sedikit terganggu, nggak apa-apalah,” ujarnya.
Sambungnya, kalau dilihat antrean yang panjang ini karena sejumlah SPBU ada yang sudah kehabisan stok. Diakuinya, ia sempat singgah di SPBU Jalan A Yani, tapi antrean di sana sangat panjang. Dia pun memilih mengisi minyak di SPBU Jalan Melanthon Siregar dan di sana pun tetap mengantre.
Becak Siantar berharap semoga permasalahan tentang Bensin Langka di Siantar cepat terselesaikan.[Becak Siantar]
Sumber : Metro Siantar
Kendaraan yang mengantri untuk mengisi BBM jenis bensin di SPBU jalan Ahmad Yani Pematangsiantar, Selasa (8/5) - Mtro Santar |
Asisten Manager PT Pertamina Region I, Fitri Erika, Selasa (8/5) mengatakan, sampai saat ini pasokan BBM yang disalurkan di setiap SPBU di Siantar dan Simalungun masih tetap normal.
“Di wilayah Siantar, ada 11 SPBU dan satu di antaranya tutup. Satu SPBU yang tutup tersebut karena masalah internal dengan pihak Pertamina. Per hari, rata-rata premium yang disalurkan di SPBU, yakni 15 kiloliter (kl) dan solar 10 kl,” sebutnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, memang belakangan ini antrean pengendara di SPBU semakin ramai. Sehingga penyaluran BBM justru sudah over (melebih) kuota sekitar 15 persen sejak Januari hingga April. Akan tetapi, pihaknya tidak melakukan pembatasan dan tetap menyalurkannya BBM per harinya sesuai kuota yang ada.
“Peningkatan konsumsi BBM saat ini lebih karena adanya pertambahan jumlah kendaraan baru. Selain itu, kendaraan lintas yang singgah di Siantar juga sering mengisi BBM di beberapa SPBU. Itulah yang membuat kuota yang sudah ditargetkan lebih mencapai sekitar 15 persen,” jelasnya.
Katanya, masyarakat di sini tidak perlu panik hingga membeli secara berlebihan, sebab stoknya tetap ada dan tidak ada pengurangan. Dilihat dari situasi di lapangan, banyak pengendara yang membeli secara berlebihan hingga menyulitkan konsumen lain. Itu juga yang membuat antrean menjadi panjang dan menyulitkan bagi pengendara lain.
Sambung Erika, untuk menindaklanjuti hal-hal yang tidak diinginkan, pengawasan penyaluran BBM ke SPBU sudah ditugaskan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas). Selain itu Satuan Tugas (Satgas) juga sudah dibentuk untuk membantu kelancarannya. Sehingga pengisian BBM tetap aman dan lancar tanpa ada kecurangan.
Sementara itu pengendara yang antre, Robert Sihombing mengaku rela mengantre karena BBM itu sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. “Kalau minyak sudah habis, ya harus di-isilah. Memang itu sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok. Walau kerjaan sedikit terganggu, nggak apa-apalah,” ujarnya.
Sambungnya, kalau dilihat antrean yang panjang ini karena sejumlah SPBU ada yang sudah kehabisan stok. Diakuinya, ia sempat singgah di SPBU Jalan A Yani, tapi antrean di sana sangat panjang. Dia pun memilih mengisi minyak di SPBU Jalan Melanthon Siregar dan di sana pun tetap mengantre.
Becak Siantar berharap semoga permasalahan tentang Bensin Langka di Siantar cepat terselesaikan.[Becak Siantar]
Sumber : Metro Siantar
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.