Ironis! TKI Diperkosa oleh 3 Polisi Malaysia
BECAK SIANTAR - Ironis! TKI Diperkosa oleh 3 Polisi Malaysia. Sungguh berita yang sangat mengharukan. Masih saja Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi sasaran kejahatan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di negeri jiran Malayasia. Yah... seorang TKI yang berinisial SM (25 tahun) yang mencari nafkah demi hidup yang baik telah di perkosa oleh polisi Malaysia. Tak tanggung-tanggung, pemerkosa 3 polisi sekaligus.
Berita ini terungkap ketika seorang wanita asal Indonesia yang menjadi TKI di Malaysia mengadu ke biro pengaduan masyarakat partai Persatuan China Malaysia, dimana dia telah di perkosa tiga polisi di kantor polisi Bukit Martajam, Malaysia. Pejabat Konsulat Jenderal RI langsung mengevakuasi korban.
Minister Counsellor KBRI Kuala Lumpur Suryana Sastradiredja mengatakan bahwa ketiga polisi yang diduga memperkosa telah ditahan sementara. Pemerintah Malaysia telah membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini.
"Biasanya mereka akan di tahan selama 14 hari, untuk investigasi. Kami minta kepada pemerintah Malaysia untuk mengusut dan menindak sesuai hukum yang berlaku" kata Suryana, Minggu (11/11) seperti dikabarkan di Koran Kompas edisi cetak.
Sementara korban, SM (25) sudah dievakuasi ke penampungan KJRI untuk perlindungan dan menyiapkan pengacara hukum.
Kita tahu bahwa Malaysia merupakan negara tetangga yang banyak dikunjungi oleh para TKI khususnya wanita untuk mencari nafkah. Ada 2,5 juta TKI menjadi pekerja rumah tangga, buruh kontruksi, perkebunan, dan pekerja pabrik disana.
Kronologi Pemerkosaan TKI oleh Oknum Polisi Malaysia
Menurut Aktivis Migrant Care di Kuala Lumpur, Alexander Ong, mengatakan bawah peristiwa dugaan pemerkosaan ini terjadi Jumat (9/11) pukul 06.00 waktu setempat. Ketika itu korban sedang pulang dari tempat kerjanya di Kedai Makan di Penang dan sedang naik taksi. Lalu Taksi diberhentikan karena distop oleh polisi. Saat pemeriksaan dokumen, korban hanya bisa menunjukkan fotokopi paspor kepada petugas (polisi). Polisi tersebut lalu meminta sejumlah uang bila korban ingin pulang. Selanjutnya, polisi membawa korban ke kantor polisi, kemudian korban dipaksa untuk melayani nafsu bejat para polisi tersebut di sebuah kamar.
Dua polisi lalu mengantar korban pulang. Tak lupa pula polisi mengancam agar si korban tidak membeberkan (mengadukan) pemerkosaan yang dialami oleh korban. Namun, dengan keberanian yang dimiliki oleh korban tanpa memperdulikan malu yang ditanggungnya mengadu dan membeberkannya kepada Parta China Malaysia (PCM) yang diterima oleh Liew Rui Tuan.
Ternyata ada juga yang punya hati untuk mendengarkan kasus-kasus para TKI yang kena diskriminasi.
Sumber : Koran Kompas Edisi Cetak, 12 November 2012. Hal. 15.
TKI yang mengaku diperkosa 3 oknum polisi Malaysia
Foto : Vivanews.com
|
Minister Counsellor KBRI Kuala Lumpur Suryana Sastradiredja mengatakan bahwa ketiga polisi yang diduga memperkosa telah ditahan sementara. Pemerintah Malaysia telah membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini.
"Biasanya mereka akan di tahan selama 14 hari, untuk investigasi. Kami minta kepada pemerintah Malaysia untuk mengusut dan menindak sesuai hukum yang berlaku" kata Suryana, Minggu (11/11) seperti dikabarkan di Koran Kompas edisi cetak.
Sementara korban, SM (25) sudah dievakuasi ke penampungan KJRI untuk perlindungan dan menyiapkan pengacara hukum.
Kita tahu bahwa Malaysia merupakan negara tetangga yang banyak dikunjungi oleh para TKI khususnya wanita untuk mencari nafkah. Ada 2,5 juta TKI menjadi pekerja rumah tangga, buruh kontruksi, perkebunan, dan pekerja pabrik disana.
Kronologi Pemerkosaan TKI oleh Oknum Polisi Malaysia
Menurut Aktivis Migrant Care di Kuala Lumpur, Alexander Ong, mengatakan bawah peristiwa dugaan pemerkosaan ini terjadi Jumat (9/11) pukul 06.00 waktu setempat. Ketika itu korban sedang pulang dari tempat kerjanya di Kedai Makan di Penang dan sedang naik taksi. Lalu Taksi diberhentikan karena distop oleh polisi. Saat pemeriksaan dokumen, korban hanya bisa menunjukkan fotokopi paspor kepada petugas (polisi). Polisi tersebut lalu meminta sejumlah uang bila korban ingin pulang. Selanjutnya, polisi membawa korban ke kantor polisi, kemudian korban dipaksa untuk melayani nafsu bejat para polisi tersebut di sebuah kamar.
Dua polisi lalu mengantar korban pulang. Tak lupa pula polisi mengancam agar si korban tidak membeberkan (mengadukan) pemerkosaan yang dialami oleh korban. Namun, dengan keberanian yang dimiliki oleh korban tanpa memperdulikan malu yang ditanggungnya mengadu dan membeberkannya kepada Parta China Malaysia (PCM) yang diterima oleh Liew Rui Tuan.
Ternyata ada juga yang punya hati untuk mendengarkan kasus-kasus para TKI yang kena diskriminasi.
Sumber : Koran Kompas Edisi Cetak, 12 November 2012. Hal. 15.
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.