Cerpen: Martina I Love You - Kisah Cinta Berawal dari Danau Toba
BECAK SIANTAR | Cerpen: Martina I Love You - Kisah Cinta Berawal Danau Toba. Tulisan ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Kenapa demikian, karena artikel yang berupa Cerita Pendek (Cerpen) karya Suryono Brandoi Siringo-ringo ini telah dilansir oleh Kompasiana.com tahun 2012 silam. Kami mencoba mempublikasikannya kembali, karena cerita singkat dan menarik. Bersamaan dengan diadakan Pesta Danau Toba 2014. Seperti apa yah kisahnya? Simak saja di bawah ini.
Cerpen: Martina I Love You
Bukan rahasia lagi jika banyak terjadi cinta lokasi antara turis asing dengan penduduk setempat tempat turis berwisata. Aku yakin tidak hanya Di samosir saja, Bali dan tempat-tempat wisata lain memiliki kisah serupa. Tak heran kalau banyak bule berkeluarga dan menetap di sini. Tidak hanya sekadar menetap, bersama pasangannya mereka mendirikan usaha. Sebut saja penginapan-penginapan di samosir sebagian besar dimiliki pasangan bule dan penduduk lokal.
“Tell me Martina, bagaimana reaksimu saat melihat Danau Toba?”
“Wow…it’s amazing… inilah Danau Toba yang sering diceritakan orang-orang itu.”
“Seberapa populer Danau Toba di negaramu?”
“So famous, this is heaven… peacefully,” senyum Martina mengembang.
“Bayangkan, danau ini dulunya adalah kaldera, bisa kau bayangkan betapa besarnya?” tutur poltak. Kepada Martina,turis berkebangsaan jerman. Yang baru pertama kali datang berwisata ke danau toba. Martina menyewa jasa poltak untuk memandu dia selama berwisata di danau toba. Poltak,pria lokal yang memang sehari-harinya bekerja sebagai pemandu wisata para turis yang berkunjung ke danau toba tentu tidak keberatan akan hal itu.
“Ledakannya menyebabkan perubahan musim, konon Eropa tidak mengalami musim panas selama setahun, perubahan daratan dan lain-lain,” lanjut Poltak.
“Wow…it’s amazing. Jawab Martina dengan mimik terkagum-kagum.
“Martina, aku akan membawamu mengenal keindahan alam yang dimiliki danau toba!” Poltak memegang janjinya. Dia membawa martina ke tempat yang dulu tak pernah dia kunjungi. Mereka ke Pantai Pasir Putih Parbaba, perkampungan Batak di dekat Simanindo yang rumah-rumahnya masih berhiaskan gorga, Air Terjun Efrata.
” It’s Beautifull…” martina terkagum-kagum. saat melihat hasil jepretannya di kamera.
“Martina, besok aku akan menunjukkan sebuah tempat sangat amazing…” kata Poltak bergairah.
Jarum jam masih enggan menunjuk ke angka delapan pagi, Martina sudah membangunkan poltak dengan gedorannya.
“Wake up Poltak…you lazy Boy…” Poltak membuka pintu kamar dengan enggan.
“Masih terlalu pagi Martina,” kata poltak setengah mengantuk.Poltak ingin menjatuhkan badannya ke kasur, Martina buru-buru menahan.
“Bangun dan mandi, aku menunggu di bawah, kita sarapan lalu berangkat,” tegas Martina.
“Kamu sudah berjanji akan membawaku ke tempat yang perfect itu Poltak, Poltak mengangguk-ngangguk, mengibaskan tangan, menyuruhnya segera ke bawah.
Mereka menikmati sarapan. Roti bakar dan cokelat panas. Martina sangat tidak sabar untuk dibawa poltak ke tempat sempurna itu. Sedari tadi dia mengumbar senyum yang memamerkan deretan gigi putihnya. Menggunakan sepeda motor sewaan, mereka berangkat.
“Are you ready Martina… lihat sebelah kananmu…”
“So, where’s the…” reaksi alamiah martina membeku melihat pemandangan yang dia saksikan. Danau Toba dari ketinggian. Entah ketinggian berapa. Cukup tinggi, bahkan sangat tinggi, karena kau melihat bebukitan seumpama permadani yang tergelar lembut di kaki bumi. Jalan-jalan yang mereka lewati sebelumnya begitu kecil hanya seukuran jari. Danau Toba terhempang sempurna, bebukitan menjadikan pagar yang memisahkan, seakan ada dua danau di sana. Langit biru dengan arakan awan putih menjadi penyeimbang pemandangan di bawah sana.
“Perfect Poltak…” kata martina takjub.
Semua keindahaan alam yang dimiliki samosir sudah Martina kunjungi berkat bantuan Poltak yang selalu setia menemani Martina mengelilingi samosir.
Sejak martina berwisata ke danau toba, dia hanya dekat dan akrab sama poltak,pria lokal yang memandunya mengelilingi samosir. Karena kedekatan itu,semakin lama hubungan martina dengan poltak tak lagi hanya sebatas turis dan pemandu wisata.
Baik Martina,turis berkebangsaan jerman maupun Poltak,pria lokal. Kedua-duanya merasakan benih-benih cinta tumbuh di hati mereka. Benih itu semakin tumbuh mekar karena kedekatan mereka selama ini.
Bukan rahasia lagi jika banyak terjadi cinta lokasi antara turis asing dengan penduduk setempat. Aku yakin tidak hanya Samosir saja, Bali dan tempat-tempat wisata lain memiliki kisah serupa. Tak heran kalau banyak bule berkeluarga dan menetap di sini. Tidak hanya sekadar menetap, bersama pasangannya mereka mendirikan usaha. Sebut saja penginapan-penginapan di Tuk-tuk sebagian besar dimiliki pasangan bule dan penduduk lokal.
“I love you Martina,Aku ingin hidup bersama mu di sini, di tempat yang begitu indah ini danau toba,maukah kamu jadi istriku…” kata Poltak.
“I love you too Poltak..Ternyata bukan hanya aku saja merasakan perasaan itu..cintaku tidak bertepuk sebelah tangan, aku mau menjadi istrimu,,sejak pertama kali datang ke tempat ini,aku sudah tergila-gila kepada danau toba.aku berfikir untuk menetap disini,ingin menutup mata disini,tapi karena aku juga telah menemukan pendamping hidupku disini yaitu kamu Poltak”, impianku untuk tinggal selamanya di samosir ini telah terwujud. Jawab Martina.
Bebukitan hijau, air danau yang tenang, arakan awan, bangunan tiap-tiap penginapan yang unik etnik.menjadi saksi bisu saat Martina dan Poltak mengucap janji sehidup semati. Kisah cinta Martina, turis berkebangsaan Jerman dengan Poltak,penduduk lokal keturunan batak akhirnya mereka satukan dalam ikatan pernikahan.
Cerita ini terinspirasi dari lagu batak yang berjudul Martina I love You. Dalam lagu itu menceritakan kisah cinta seorang gadis jerman yang datang berwisata ke samosir danau toba, tadinya hanya sekedar berwisata saja tetapi akhirnya dia menetap disana karena dinikahi seorang Pria Indonesia keturunan Batak, penduduk lokal samosir tempat sang gadis jerman berwisata. Dalam lagu itu tertuang cerita cinta mereka sejak awal bertemu sampai ke jenjang pernikahan. Begini lah lagunya:
Martina I Love You
Sian Jerman ho ito
Gabe turis Hasian
Tu samosir
Pulo Nauli
Jatuh cinta au tu ho
Jatuh cinta ho tu au
Martina I Love you
Martina You Love me
Nunga hot be ho ito
Nunga hot di rohakki
Ingkon ho nama saut di au
Songoni do ho ito
Nang manghaholongi au
Martina I Love you
Martina You Love me..
Reff :
Welcome to my country
Don’t you ever leave me
Horas ma di ho ito
Unang tinggalhon au
Welcome to my country
Stay with me forever
S’lamat datang ma di ho
Dison ma ho tontong
Martina…
I Love you…
You will be happy by my side
Sonang ma ho dilambunghon
Oleh: Suryono Brandoi Siringo-ringo dalam Kompasiana.com
Kompas.com
Danau Toba Yang Indah
|
Cerpen: Martina I Love You
Bukan rahasia lagi jika banyak terjadi cinta lokasi antara turis asing dengan penduduk setempat tempat turis berwisata. Aku yakin tidak hanya Di samosir saja, Bali dan tempat-tempat wisata lain memiliki kisah serupa. Tak heran kalau banyak bule berkeluarga dan menetap di sini. Tidak hanya sekadar menetap, bersama pasangannya mereka mendirikan usaha. Sebut saja penginapan-penginapan di samosir sebagian besar dimiliki pasangan bule dan penduduk lokal.
“Tell me Martina, bagaimana reaksimu saat melihat Danau Toba?”
“Wow…it’s amazing… inilah Danau Toba yang sering diceritakan orang-orang itu.”
“Seberapa populer Danau Toba di negaramu?”
“So famous, this is heaven… peacefully,” senyum Martina mengembang.
“Bayangkan, danau ini dulunya adalah kaldera, bisa kau bayangkan betapa besarnya?” tutur poltak. Kepada Martina,turis berkebangsaan jerman. Yang baru pertama kali datang berwisata ke danau toba. Martina menyewa jasa poltak untuk memandu dia selama berwisata di danau toba. Poltak,pria lokal yang memang sehari-harinya bekerja sebagai pemandu wisata para turis yang berkunjung ke danau toba tentu tidak keberatan akan hal itu.
“Ledakannya menyebabkan perubahan musim, konon Eropa tidak mengalami musim panas selama setahun, perubahan daratan dan lain-lain,” lanjut Poltak.
“Wow…it’s amazing. Jawab Martina dengan mimik terkagum-kagum.
“Martina, aku akan membawamu mengenal keindahan alam yang dimiliki danau toba!” Poltak memegang janjinya. Dia membawa martina ke tempat yang dulu tak pernah dia kunjungi. Mereka ke Pantai Pasir Putih Parbaba, perkampungan Batak di dekat Simanindo yang rumah-rumahnya masih berhiaskan gorga, Air Terjun Efrata.
” It’s Beautifull…” martina terkagum-kagum. saat melihat hasil jepretannya di kamera.
“Martina, besok aku akan menunjukkan sebuah tempat sangat amazing…” kata Poltak bergairah.
Jarum jam masih enggan menunjuk ke angka delapan pagi, Martina sudah membangunkan poltak dengan gedorannya.
“Wake up Poltak…you lazy Boy…” Poltak membuka pintu kamar dengan enggan.
“Masih terlalu pagi Martina,” kata poltak setengah mengantuk.Poltak ingin menjatuhkan badannya ke kasur, Martina buru-buru menahan.
“Bangun dan mandi, aku menunggu di bawah, kita sarapan lalu berangkat,” tegas Martina.
“Kamu sudah berjanji akan membawaku ke tempat yang perfect itu Poltak, Poltak mengangguk-ngangguk, mengibaskan tangan, menyuruhnya segera ke bawah.
Mereka menikmati sarapan. Roti bakar dan cokelat panas. Martina sangat tidak sabar untuk dibawa poltak ke tempat sempurna itu. Sedari tadi dia mengumbar senyum yang memamerkan deretan gigi putihnya. Menggunakan sepeda motor sewaan, mereka berangkat.
“Are you ready Martina… lihat sebelah kananmu…”
“So, where’s the…” reaksi alamiah martina membeku melihat pemandangan yang dia saksikan. Danau Toba dari ketinggian. Entah ketinggian berapa. Cukup tinggi, bahkan sangat tinggi, karena kau melihat bebukitan seumpama permadani yang tergelar lembut di kaki bumi. Jalan-jalan yang mereka lewati sebelumnya begitu kecil hanya seukuran jari. Danau Toba terhempang sempurna, bebukitan menjadikan pagar yang memisahkan, seakan ada dua danau di sana. Langit biru dengan arakan awan putih menjadi penyeimbang pemandangan di bawah sana.
“Perfect Poltak…” kata martina takjub.
Semua keindahaan alam yang dimiliki samosir sudah Martina kunjungi berkat bantuan Poltak yang selalu setia menemani Martina mengelilingi samosir.
Sejak martina berwisata ke danau toba, dia hanya dekat dan akrab sama poltak,pria lokal yang memandunya mengelilingi samosir. Karena kedekatan itu,semakin lama hubungan martina dengan poltak tak lagi hanya sebatas turis dan pemandu wisata.
Baik Martina,turis berkebangsaan jerman maupun Poltak,pria lokal. Kedua-duanya merasakan benih-benih cinta tumbuh di hati mereka. Benih itu semakin tumbuh mekar karena kedekatan mereka selama ini.
Bukan rahasia lagi jika banyak terjadi cinta lokasi antara turis asing dengan penduduk setempat. Aku yakin tidak hanya Samosir saja, Bali dan tempat-tempat wisata lain memiliki kisah serupa. Tak heran kalau banyak bule berkeluarga dan menetap di sini. Tidak hanya sekadar menetap, bersama pasangannya mereka mendirikan usaha. Sebut saja penginapan-penginapan di Tuk-tuk sebagian besar dimiliki pasangan bule dan penduduk lokal.
“I love you Martina,Aku ingin hidup bersama mu di sini, di tempat yang begitu indah ini danau toba,maukah kamu jadi istriku…” kata Poltak.
“I love you too Poltak..Ternyata bukan hanya aku saja merasakan perasaan itu..cintaku tidak bertepuk sebelah tangan, aku mau menjadi istrimu,,sejak pertama kali datang ke tempat ini,aku sudah tergila-gila kepada danau toba.aku berfikir untuk menetap disini,ingin menutup mata disini,tapi karena aku juga telah menemukan pendamping hidupku disini yaitu kamu Poltak”, impianku untuk tinggal selamanya di samosir ini telah terwujud. Jawab Martina.
Bebukitan hijau, air danau yang tenang, arakan awan, bangunan tiap-tiap penginapan yang unik etnik.menjadi saksi bisu saat Martina dan Poltak mengucap janji sehidup semati. Kisah cinta Martina, turis berkebangsaan Jerman dengan Poltak,penduduk lokal keturunan batak akhirnya mereka satukan dalam ikatan pernikahan.
Cerita ini terinspirasi dari lagu batak yang berjudul Martina I love You. Dalam lagu itu menceritakan kisah cinta seorang gadis jerman yang datang berwisata ke samosir danau toba, tadinya hanya sekedar berwisata saja tetapi akhirnya dia menetap disana karena dinikahi seorang Pria Indonesia keturunan Batak, penduduk lokal samosir tempat sang gadis jerman berwisata. Dalam lagu itu tertuang cerita cinta mereka sejak awal bertemu sampai ke jenjang pernikahan. Begini lah lagunya:
Martina I Love You
Sian Jerman ho ito
Gabe turis Hasian
Tu samosir
Pulo Nauli
Jatuh cinta au tu ho
Jatuh cinta ho tu au
Martina I Love you
Martina You Love me
Nunga hot be ho ito
Nunga hot di rohakki
Ingkon ho nama saut di au
Songoni do ho ito
Nang manghaholongi au
Martina I Love you
Martina You Love me..
Reff :
Welcome to my country
Don’t you ever leave me
Horas ma di ho ito
Unang tinggalhon au
Welcome to my country
Stay with me forever
S’lamat datang ma di ho
Dison ma ho tontong
Martina…
I Love you…
You will be happy by my side
Sonang ma ho dilambunghon
Oleh: Suryono Brandoi Siringo-ringo dalam Kompasiana.com
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.