Kapitulasi Demokrat Terhadap Koalisi Pendukung Jokowi
BECAK SIANTAR - Partai Demokrat (PD), akhirnya harus bertekuk lutut dan melakukan kapitulasi soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada. Walaupum ada orang seperti Ahmad Mubarok (AM) yang mencoba sok gagah dengan mengatakan bahwa pandangan Pak Susilo Bambang Yudoyono (SBY) soal memilih pilkada langsung adalah bukan pandangan partai, tetapi omongan seperti itu tak ada dampaknya alias gak ngaruh!
Semua orang tahu belaka bahwa sampai hari ini, Pak SBY adalah PD dan bukan sebaliknya! PD atau petinggi-petingginya selain Pak SBY, tidak satupun punya kekuatan melawan beliau. Apalagi cuma seorang AM yang belakangan sering 'geseh' pandangannya itu. (http://nasional.kompas.com/read/2014/09/17/23562051/Mubarok.Dukungan.SBY.untuk.Pilkada.Langsung.Bukan.Sikap.Partai.Demokrat).
Kapitulasi alias penyerahan diri PD tentu bukan tanpa syarat atau mahar atau imbalan politik. Bukan tidak mungkin koalisi parpol yang dipimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan merangkul PD. Kalaupun tidak sampai kesana setidaknya akan ada resiprositas lain yang akan kita lihat nanti. PD sejatinya juga tidak terlalu bisa mengkapitalisasi perpindahan dukungan terhadap pilakda langsung ini karena memang gagasan itu sangat tidak populer di mata publik. Reputasi dan populartitas Pak SBY dan PD bisa-bisa makin tersungkur jika ngotot membela pilkada lewat DPRD yang disokong Koalisi Merah Putih (KMP).
Langkah PD jelas merupakan pukulan telak bagi soliditas KMP di DPR. Dan jika nanti MK juga mengabulkan uji UU MD3, maka KMP akan menderita kekalahan total dlm pertarungan melawan koalisi parpol pendukung Jokowi. Apalagi kalau kemudian PPP dan Golkar nanti ikut gabung di dalamnya. Makin sempurnalah kebangkrutan KMP. Koalisi yang semula berambisi menghadang dan menghentikan laju PDIP dan Pemerintahan Jokowi itu tampaknya akan layu sebelum berkembang. Yang ada mungkin hanya sisa-sisa laskar Pajang yang morat marit menyusul buyarnya skenario para benggolan mereka! (http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/09/18/nc31ct-akhirnya-partai-demokrat-pilih-pilkada-langsung)
Oleh: Prof. Muhammad AS Hikam
Facebook: facebook.com/mashikam
Semua orang tahu belaka bahwa sampai hari ini, Pak SBY adalah PD dan bukan sebaliknya! PD atau petinggi-petingginya selain Pak SBY, tidak satupun punya kekuatan melawan beliau. Apalagi cuma seorang AM yang belakangan sering 'geseh' pandangannya itu. (http://nasional.kompas.com/read/2014/09/17/23562051/Mubarok.Dukungan.SBY.untuk.Pilkada.Langsung.Bukan.Sikap.Partai.Demokrat).
Ist.
Prof. Muhammad AS Hikam
|
Langkah PD jelas merupakan pukulan telak bagi soliditas KMP di DPR. Dan jika nanti MK juga mengabulkan uji UU MD3, maka KMP akan menderita kekalahan total dlm pertarungan melawan koalisi parpol pendukung Jokowi. Apalagi kalau kemudian PPP dan Golkar nanti ikut gabung di dalamnya. Makin sempurnalah kebangkrutan KMP. Koalisi yang semula berambisi menghadang dan menghentikan laju PDIP dan Pemerintahan Jokowi itu tampaknya akan layu sebelum berkembang. Yang ada mungkin hanya sisa-sisa laskar Pajang yang morat marit menyusul buyarnya skenario para benggolan mereka! (http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/09/18/nc31ct-akhirnya-partai-demokrat-pilih-pilkada-langsung)
Oleh: Prof. Muhammad AS Hikam
Facebook: facebook.com/mashikam
loading...
No comments
Berkomentarlah Sesuai Topik. Jangan pasang link atau link tersembunyi di dalam komentar, karena akan kami hapus (pilih Name/URL bila ingin menuliskan URL / Link anda). Kami tidak betanggung jawab Isi komentar anda, oleh karena itu, berlakulah sopan.